Flashback di tahun 2011 - 2013. Pertama kali aku mencintai seorang laki-laki begitu hebat, dan pertama kali juga aku dikecewakan hingga patah.

Aku pernah dengan bodoh berpikir, hanya maut yang bisa memisahkan kita. Tapi aku lupa kemungkinan bahwa hatimu itu lapang, tidak cukup diisi hanya aku seorang.

Sampai saat ini, setelah hampir 7 tahun, jujur aku belum bisa berdamai dengan diri sendiri. Masih ada sekelebat perasaan sakit ketika momen itu tiba-tiba muncul di pikiran

Di tahun 2013, untuk menyembuhkan luka, aku putuskan segala komunikasi dan hingga kini untuk menjadi teman di dunia maya saja aku tidak mau. Aku ingin menghapus semua memori kita. Aku tidak mau mengenalmu sama sekali.

Awalnya aku pikir, sekarang, tahun 2020 aku sudah bisa memaafkan dan menerima bahwa kamu ada di dunia maya. Tapi nyatanya tidak, melihat akun saja aku tidak bisa. Tersisa perasaan sakit dan kecewa yang jika orang tanya kenapa juga aku tidak mampu menjawab.

Seperti ku kutip di tulisan falafu, “bagian terburuk dari semuanya adalah kamu mampu membuatku terus bertanya-tanya hal apa yang salah di diriku sehingga aku pantas dilupakan dengan cara yang buruk

Jangan mengatakan aku egois, ini hanya hasil dari hati yang patah. Dan jangan tanya kapan aku mampu memaafkan. Sungguh, aku berusaha. 

Untungnya, aku masih mampu berbahagia. Aku masih percaya aku pantas dicintai. Untuk saat ini, itu cukup.