Rabu, 27 April 2016

Sekarang ini, pekerjaan sudah sangat sulit untuk dicari. Terlebih lagi untuk orang yang tidak mengayomi pendidikan tinggi. Banyak dibuka lowongan pekerjaan yang mensyaratkan harus menempuh pendidikan minimal S1 atau SMA. Ini dikarenakan orang yang menempuh pendidikan nantinya akan melahirkan ijazah dan skill. Meskipun ada skill tapi tidak di dukung oleh pendidikan pun orang akan ragu untuk memperkerjakannya. Realitanya sekarang kita lihat ijazah pendidikan menjadi tolak ukur untuk memperoleh pekerjaan. Kurangnya skill dan pendidikan yang dimiliki mengakibatkan banyaknya pengangguran. Mungkin ada sebagian orang yang terus berusaha mencari pekerjaan dan tidak meminta minta, sebagian orang lagi mungkin pasrah akan keadaan dan meminta-minta kepada orang lain atau sering kita sebut dengan pengemis. 
Pada hari jumat malam tepatnya pukul 20.00 WIB saya bersama teman saya mengunjungi salah satu tempat makan di kota Banda Aceh yaitu Canai Mamak yang terletak di daerah Pango. Saya pergi ke tempat ini dengan tujuan untuk meneliti orang yang mengemis, karena saya perhatikan banyak pengemis yang meminta minta di Canai Mamak ini. Setelah saya duduk, tak lama datanglah dua orang pengemis. Jika diperhatikan bisa jadi mereka suami istri dengan keadaan suami ini tidak bisa melihat atau buta sehingga di tuntun jalannya oleh sang istri. Mereka meminta-minta seperti biasa, beralih dari satu meja ke meja lainnya. Bapak yang dituntun jalannya oleh sang istri mengenakan pakaian putih lengkap dengan peci, dan istrinya memakai pakaian terusan dan jelbab kurung. Teman saya mengatakan apakah benar suami nya buta atau tidak, saya pun sebenarnya kurang yakin tetapi sebagai umat muslim kita harus selalu berbaik sangka dan tidak boleh berburuk sangka, jika mereka berbohong itu adalah urusan mereka dengan Allah swt. Saya pun diam diam mengambil foto mereka, tetapi tidak terlalu jelas karena saya takut ketahuan.
Kemudian setelah beberapa lama mereka meminta minta ke seluruh meja di Canai Mamak, mereka keluar. Saya pun ikut keluar dengan alibi memegang handphone seolah olah sedang menelfon seseorang. Kemudian saya perhatikan mereka jalan agak jauh dari Canai Mamak kemudian mereka memanggil becak. Saya mencoba mendokumentasikannya tetapi gagal, dikarenakan tidak ingin mencurigakan dan saat itu malam sehingga harus menghidupkan flash dan jika menghidupkan flash mereka akan tau bahwa sedang difoto.
Saya heran, bukankah becak di daerah Banda Aceh ini tergolong mahal. Saya khawatir bahwa mereka sendiri berkecukupan, mereka meminta minta karena lantaran malas bekerja. Padahal istrinya dapat dilihat masih tergolong sehat. Jika mereka mau tidak meminta minta istrinya bisa mencari pekerjaan lain seperti menawarkan jasa gosok ataupun jasa cuci baju. Tetapi sekarang kita lihat bahwa pengemis bahkan lebih kaya daripada orang yang memberikan uang untuk pengemis. Banyak juga saya mendengar dari teman saya, rumah orang yang mengemis sangat besar. Dapat kita hitung, sehari mereka mengemis mungkin ada lima rumah makan yang dikunjungi,  jika satu rumah makan berisikan 20 orang dan memberi mereka masing masing Rp 1000, maka satu rumah makan menghasilkan Rp 20.000 dan jika dikalikan dengan lima rumah makan maka sehari mereka mendapatkan Rp 100.000, jika sebulan menghasilkan Rp 3.000.000. bayangkan saja gaji mereka setara dengan PNS yang bekerja dari pagi sampai sore sedangkan mereka mungkin hanya setengah hari atau kurang.

Berhati-hatilah dalam memberikan sedekah. Terkadang kita memberikan kepada orang yang sebenarnya punya lebih tetapi mereka malas bekerja. Jika ingin memberikan bantuan, berikanlah pekerjaan jangan memberikan uang karena uang dapat membuat orang malas tetapi pekerjaan membuat orang rajin. 
Berikut saya lampirkan beberapa foto pengemis tersebut


Faradita . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates